Wednesday, 7 August 2013

Masih Menginjak Tanah, Entah Kapan Ganti Diinjak

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Hari Raya Idul Fitri tinggal menunggu jarum jam memutari keduabelas angkanya, cukup sekali saja. Dan setelah itu barsahut-sahutan suara takbir dikumandangkan. Menjelang Idul Fitir, di daerahku ada sebuah tradisi yang bernama nyekar. Secara harfiah berasal dari kata sekar  yang berarti bunga. Sehari atau dua hari sebelum Idul Fitri masyarakat di daerahku menziarahi makam sanak saudara yang telah meninggal. Sebenarnya tradisi ini seperti ziarah kubur biasa, tapi mungkin yang membedakan adalah waktunya. Selain itu kebiasaan membawa bunga untuk kemudian ditabur di atas makam, hingga mungkin inilah yang melatarbelakangi penamaan tradisi tersebut.


          Tahun ini aku kembali diajak oleh orang tuaku mengunjungi makam almarhum kakek nenekku. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Yaah, walaupun aku tak begitu suka. Soalnya, ke makam? Tempat yang dipenuhi tanaman kamboja hingga membuat tempat  tersebut tercium mistis. Tempat yang ramai orang tapi justru sepi, sunyi. Buat apa pikirku. Hanya untuk menabur bunga, apa tempat itu kekurangan warna hingga perlu tambahan kelopak-kelopak merah sekuntum mawar?
          Aku pernah mendengar salah satu hadits Nabi yang menganjurkan kita untuk menziarahi makam keluarga kita yang telah wafat. Dan hal ini agar kita yang masih diberi umur panjang oleh Allah selalu mengingat kematian seperti yang telah menimpa saudara kita tersebut. [saya bukan seorang yang ahli dalam hal kesahihan hadits, maka dari itu silakan mencari dari sumber lain yang relevan]


Berkali-kali mengikuti tradisi ini tetap saja aku belum merasakan esensi yang terkandung di dalamnya.Seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku hanya ikut. Memasuki makam, duduk jongkok. Ayahku membacakan do'a aku juga hanya melayangkan surat Al Fatihah. Hingga pernah aku mempertanyakan, sampaikah do'a-do'a ini? Orang yang mungkin jasadnya telah menyatu dengan tanah, dikirimi do'a-do'a.

Hingga pagi ini kuulang lagi tradisi itu. Dan entah kenapa yang kali ini tak seperti rutinitas yang sama dengan tahun-tahun dulu. Mungkin aku yang lebih dewasa dan mulai menyadari gunanya berkunjung ke tempat peristirahatan ini. Bukan sekadar membaca Al Fatihah sembari jongkok dan tak tahu untuk apa atau siapa bacaan itu. Kali ini pun tak lagi kupandang makam sebagai tempat yang mistis dan seram. Setelah melangkahkan kaki masuk, tempat yang damai yang aku lihat. Benar sepi, senyap, tapi juga menenangkan. Saking sepi dan tenangnya, hanya akan terdengar suara toa masjid yang tengah tadarus atau  bahkan suara hatimu yang tengah haus.

Rutinitas membaca Al Fatihah sambil jongkok di depan makam pun terasa lain. Seketika berhadapan dengan gundukan tanah berpatok atas bawah, ada perasaan takut di hati ini. Bukan rasa takut seperti menonton film-film horor, tapi takut mati. Bagaimana aku nanti, jika telah saatnya aku . . .
Belum sempat bulu kudukku bergidik, di balik takut tadi ada rasa penyeimbangnya. Bagai momen kopel pasangannya, yang mempunyai kekuatan sama kuat untuk menahan ketakutan tadi. Yaitu rasa syukur. Syukur Allah SWT masih memanjangkan umur. Masih diberi kesehatan, kehidupan. Syukur yang langsung mempengaruhi mindset bahwa selama masih hidup, selama masih menginjak tanah dan belum sebaliknya diinjak oleh dirinya, karunia ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hingga tak ada sesal tersisa sesudahnya.

Alhamdulillah, terima kasih Ya Rabb. Engkau masih memberiku kesempatan mengecap nikmat-Mu. Nikmat hidup dari-Mu, nikmat Islam-Mu.

Wahai saudaraku kita tak tahu kapan tepatnya azal kan datang. Hanya Allah Maharahasia-lah yang mengetahui. Bisa masih lama, bisa saja sedetik kemudian. Akan tetapi kematian selalu mengikuti kita. Bagai bayangan diri akibat sinar mentari. Jangan kira akan lenyap ketika gelap, justru melebur menyatu dengan kegelapan itu. Selalu siap, senantiasa menyergap.
Semoga kita bukanlah orang yang nantinya bakal menyesal.

Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Sunday, 4 August 2013

Rasi Penepis Sepi: C-Wolf

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Kupandangi langit malam itu. Yang perlahan menghitam karena satu-satunya yang memberi warna beranjak tenggelam. Kutunggu matahari digantikan bulan, tapi penantian itu tak bertepi. Malam ini sang bulan sedang bersembunyi. Sejenak aku kasihan dengan langit yang mungkin sebentar lagi ditinggal sendiri. Tapi rasa itu sirna ketika bintang dengan terangnya bermunculan.


Sebenarnya rasa kasihan itu lebih layak untuk diriku sendiri. Karena entah kenapa semua beranjak pergi. Well, the real fact that aku sudah akan kuliah, rantau di Jogja sana. Begitu juga teman-temanku, yang dulu selalu sama-sama. Jadi, mungkin aku akan seperti langit di kala maghrib. Ditinggal matahari dan menanti bulan. Yang jelas aku takut k e s e p i a n...

Tapi, seraya kudengar gurauan itu. Tawa yang sama dengan 5 tahun lalu. Bintangku muncul. Siap menemaniku dengan terangnya, dengan sinarnya, dengan kilaunya. Itu rasi c-wolf. Yang seluruhnya berjumlah 42, tapi di hari itu yang kulihat jelas terangnya hanya 24. Tapi ber-24 itu sangat cukup membuat langit malam hidup.

3 Juli 2013, Buka Bersama C-Wolf.
Aku sadar akan selalu ada yang bersinar ketika langit ditinggal mentari dan menanti-nanti sang dewi.



Segera terang, jangan lama-lama!
@cwolf32

Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Tuesday, 30 July 2013

STORM family !!!

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mungkin aku hanya bisa berkata alay tanpa bukti. Tapi bagaimana pun juga, seberapa pun bagusnya artikelku ini, jika hanya baca, awesome feel nya itu nggak akan sepecah sore 27 Juli kemarin. Jadi ini sepenggal dari kisah kami yang kuharap segera menemukan judul cerita selanjutnya...


STORM...
Agak maksa sih kedengerannya, tapi apapun kepanjangannya, cerita di balik nama itu panjaang banget. Science Two Royal Majestic, lol... Terus lambang yang dipake entah kenapa tengahnya ada gambar peluru, hihihi. Tapi bagaimana pun anehnya, lambang tadi bakal dua kali tayang di opening video-video yang DVD nya masing-masing dari kami udah pegang. Kolsimene dan CAS, bakal selalu jadi kenangan.

27 Juli 2013. Lebih cocok kalau dibilang nonton bareng, tinimbang buka puasa bareng. Apalagi kalau ngomongin soal tempatnya. Beuh, ajib men! Ini aku nggak tahu kenapa bisa @_ditaa dapet tempat se-cozy ini, well emang nama cafenya Cozy sih, but asal kalian tahu aja kursinya sofa, terus dapet fasilitas sound dan LCD, di lantai 2 lagi, so bisa liat twilight sky lebih deket! Cuma bayar 20k buat tiap anak, udah dapet fasilitas seajib ini? Wah, elu emang bendahara terkece dit :D

 sofa meeen~

Rencananya emang ntar kita mau nonton bareng di LCD yang udah disediain itu. Cz, dari jauh-jauh hari, ada salah satu dari  STORM yang sengaja luangin waktunya buat bikin CAS. Wow, keren. Rencananya ini CAS mau diputer ntar habis makan-makan, jadi... stay tune.

Tapi sayangnya kami ber-32 nggak lengkap waktu itu, 5 dari kami harus berhalangan hadir. Ada yang lagi berjuang tes cari univ, ada lagi yang udah siap-siap ospek, ada juga yang emang ada acara lain. Sayang banget sih, apalagi si ketua kita juga nggak bisa dateng, tapi walaupun tak lengkap, keceriaan kami tetep full.

Habis adzan Maghrib, kami segera cari masjid buat sholat dulu. Nah habis itu baru deh makan bareng-bareng. Ngobrol-ngobrol bareng. Soalnya ni, beberepa dari kami udah pada sibuk ngurusin kuliah. Jadi udah jarang ketemuan. Makanya, di momen ini kami sama-sama becanda, ketawa-tawa buat numpahin semua kangen sama anak-anak di STORM family ini.

Akhirnya acara makannya udah selese. Dan sekarang waktunyaa, nontoon . . . eh belum ding.
Ternyata, masih ada kejutan spesial lagi di acara kali ini. Salah satu dari kami ultah, yeyeye~ Tapi temen kita Hana bisanya deteng habis maghrib. So kita sengaja nunggu dia sebelum CAS nya diputer biar sekalian jadi surprise. Ditambah lagi kita udah nyiapin kue sama kado buat si doi :D Beberapa saat kemudian si doi nyampe. Pas dia habis naik tangga, "Happy birthday to you... " serentak kita nyanyi buat dia, dia terharu deh, make a wish deh, lilinnya ditiup deh, hahaha ...

 si doi yang tinggi ya guys :D

dan sekarang waktunya CAS deh...

"Malem guys, CAS ini mungkin nggak bisa mewakilin seluruh kenangan kita di STORM family, tapi seenggaknya 20 menit ini bakal jadi menit2 di mana kita bisa inget-inget lagi momen-momen pecah selama kita sama-sama. . . . " Awr, mungkin nggak persis gini ya si @yunayunio nyampein prolog. Tapi video 20 menit buatannya sukses. Sukses bikin semua dari kita pas nonton itu ketawa-ketawa sendiri, terharu, seneng banget, bangga, sekaligus sedih. Emang mustahil buat midioin setiap momen absurd, setiap momen kocak, dan semua momen indah di tiap detik perjalanan STORM. Dari awal kelas dua ampe kita lulus. Terlalu banyak memori-memori tercipta kala kita bersama-sama. Jadi mungkin 20 menit itu belum cukup mewakilinya. Tapi, video 20 menit ini bakalan jadi reminder tersendiri buat kita agar nggak pernah ngelupain apa itu STORM. Sehingga jutaan memori-memori tadi tetep stay di pikiran dan hati kita masing-masing.
Elu sukses buat video CAS yang ajib nan ajaib yun :D

Dan ini beberapa serpihan bukti kejadian kemaren:

Bisa liat kan itu, itu kami... STORM family ^^


Aku nggak asing sama tangan ini.. Pasti tangannya @ULFS17 yang lagi direkam di CAS :D


Mungkin baru sedikit foto-foto yang bisa aku share, tapi... setiap masa indah yang kita lalui sudah terarsip rapi di hati ini. From me, to you STORM family :*

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Wednesday, 17 July 2013

Jangan Makan Ini Pas Buka Puasa

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Marhaban ya Ramahan :D baru beberapa hari belum ada postingan yang aku publish, eee tau-tau sudah Ramadhan. Suatu bulan yang suara adzannya paling kenceng. Bulan di mana anak-anak SD rajin ke masjid bawa-bawa buku kegiatan Ramadhan. Kalau habis sholat tak langsung pulang, tapi mengantri di depan imam buat minta tanda tangan, hihihi...
Ngomong-ngomong soal Ramadhan, di bulan ini kita juga diwajibkan memenuhi rukun Islam kita yang keempat. Yaitu puasa. Nah, tak jauh-jauh dari itu, posting kali ini tentang... makanan berbuka puasa :9 hmm, cekidot.

Selama kurang-lebih 14 jam, di bulan ini kita diharuskan menahan nafsu. Termasuk juga tidak makan dan tidak minum. Otomatis, kebiasaan makan kita berubah drastis. Yang tadinya 3 kali sehari, kini hanya saat sahur dan berbuka. Perubahan pola makan yang drastis ini berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Oleh karena itu memilih makanan yang tepat ketika sahur dan berbuka menjadi kunci agar badan tetap sehat. Akan tetapi ada beberapa makanan yang perlu dihindari demi menjaga kebugaran tubuh di bulan puasa ini. Berikut beserta alasannya:
  1. Makanan yang mengandung Keju dan Coklat Berlebih
    Setelah tak makan apapun seharian, makanan apapun akan terlihat nikmat. Apalagi jika disodorkan cheese cake, atau brownies. Hmm, manis :9 Akan tetapi lebih baik makanan yang mengandung keju dan coklat yang berlebihan perlu dihindari. Sebabnya, makanan tersebut sulit dicerna. Karena sulit dicerna maka lambung kita akan lambat untuk memprosesnya. Sehingga perut bisa menjadi kembung.
  2. Kopi
    Kopi mengandung kafein yang tinggi. Kafein pada kopi sangat tidak baik untuk lambung kita. Apalagi saat berpuasa lambung kita tidak terisi lebih dari 14 jam. Secara otomatis asam lambung akan meningkat. Ditambah lagi konsumsi kopi merangsang pengeluaran asam lambung. Produksi asam lambung berlebih akan membuat kita merasa mual.
  3. Makanan Pedas Dan Mengandung Banyak Merica
    Makanan pedas selalu menggoda selera makan. Apalagi setelah seharian berpuasa. Akan tetapi hati-hati mengkonsumsi makanan pedas karena makanan pedas dapat merusak dinding lambung. Karena dinding lambung juga sensitif terhadap pedas.
  4. Permen Karet dan Gorengan
    Asam lambung sangat berbahaya bagi tubuh kita. Permen dan gorengan bisa memicu keluarnya asam lambung. Maka hindari memakan permen dan gorengan saat berbuka puasa, Karena saat berpuasa perut sangat sensitif dan asam lambung mudah meningkat.
Lantas, makanan apa yang sebaiknya kita makan ketika berbuka puasa? Yang enak, mengenyangkan, menggiurkan, dan pastinya baik untuk kesehatan?
Hadits Rasullullah berikutlah jawabannya.
"Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci." 
Kurma. Kenapa kurma? Ya mungkin aku tidak begitu tahu tentang makan-memakan berikut kandungannya sehingga makanan tersebut baik dimakan ketika buka atau tidak. Tapi setelah membaca dari beberapa sumber, dan ditambah aku lulusan SMA jurusan IPA, sedikit-sedikit aku tahu kalau kurma itu termasuk karbohidrat kompleks. Apakah karbohidrat kompleks itu? Silahkan searching :D
Dikarenakan kurma merupakan karbohidrat kompleks, kurma menjadi makanan yang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa. Hal ini dikarenakan tubuh yang dalam keadaan kosong perlu segera asupan karbohidrat dan juga untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi glikogen, perlu waktu pemrosesan yang cukup lama sehingga kadar gula darah tidak naik secara tiba-tiba. akan tetapi secara perlahan.
Itulah sebabnya kenapa beberapa makanan manis yang telah disebutkan di atas (yang ternyata termasuk dalam karbohidrat sederhana) kurang baik dimakan ketika berbuka. Hal ini untuk mencegah kadar gula naik dengan sekejap. Selain itu kurma segar juga merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan.

Kiranya sekian dulu, sebenarnya mau tambah lagi soal kesalahpahaman masyarakat akan sunnah berbuka dengan yang manis. Karena sesungguhnya Nabi mensunnahkan makan kurma kalau tidak ada air putih, bukan makanan manis. Dan kurma tak bisa disamakan dengan makanan manis lainnya (hal ini terkait kandungan karbohidrat di dalamnya). Mungkin di postingan berikut, insyaAllah.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Sunday, 30 June 2013

Nyontek dari Masa Lalu, Boleh kok

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Selamat hari libur teman-teman. Yak, sudah mau menginjak bulan Juli. Bulan di mana kebanyakan stasiun TV menayangkan rentetan film bertajuk 'Holiday' yang tiap tahunnya nggak pernah ganti. Well, masih bingung liburan ini mau ngapain? Yang habis pada naik kelas, yang habis pada lulus, yang mau aja daftar sekolah, yang mau aja daftar kuliah, masih belum punya rencana liburan? Agaknya boleh ni baca-baca artikel aku sebelumnya, tips isi liburan yang asyik dan gratis lagi :) Dijamin seru dan nggak ngebosenin.

Nah, berhubung aku liburnya juga masih lamaa beberapa tips tersebut sudah aku pakai. Kali ini aku mau ngisi waktu luangku untuk membaca. Selain nambah ilmu, dompet juga aman. Soalnya nih buku juga minjem :p
Sory bang Alitt, baru baca buku kamu sekarang :p

Ini buku pecah abis deh. Cocok banget buat kita-kita yang lagi mau kuliah. Isinya bukan skripsinya bang Alitt yang baru sampai Halaman Persembahan, tapi lebih pada jungkir baliknya dia di perkuliahan. Sebenarnya ada juga sih tips buat jadi Mahasiswa Abadi kek dia, tapi amit-amit deh. Bagian itu bukan kayak bisikan-bisikan setan, tapi malah jadi bahan leluconan yang tanpa bagian itu nggak bakal judulnya SKRIPSHIT kan. Nice bang :D

Tapi yang mau aku ulas dari buku mahapecah itu bukan masalah skripsi dan peranakannya, tapi ini:

Aku bacain ya, bagi pembaca yang rabun pict kamera Hp jadul 2 MP T.T
"Percayalah kawan, hidup itu terlalu singkat untuk diisi dengan penyesalan. Belajarlah dari masa lalu, karena di sanalah Tuhan memberikan banyak contekan untuk menghadapi ujian di masa depan."

Ya, janganlah menyesali masa lalu, tapi jadikanlah ia sebagai pelajaran. Pernah nggak sih kalian menyesali masa lalu kalian sendiri? Yang begitu kelamnya hingga kalian pengen banget ke masa itu lagi dan menghapusnya? Kalau aku, pernah. Bahkan lebih parah, sampai membodoh-bodohkan diri sendiri atas tindakanku dulu. Yang jelas-jelas sudah tak bisa diganti lagi. Hingga aku sadari, sebenarnya yang bodoh itu aku yang dulu atau aku yang sekarang?

Aku yang bisa dibilang relatif lebih muda di antara teman-teman sebayaku, karena aku nyaris lahir di 1996, jelas memiliki lebih sedikit pengalaman tinimbang yang lainnya jika ditinjau dari lamanya mengenal dunia. Hingga jika pada waktu ini aku mengingat kembali masa laluku, seketika rasa benciku muncul. Ya jelas dengan diriku dulu.  

Kenapa sih dulu aku nglakuin ini, itu. Kayak anak kecil aja! Nggak pinter banget sih ngambil keputusan, kamu nggak tau kan yang  bakal kamu alamin nantinya. Bikin malu!
Mungkin begitu umpatan-umpatan untuk past-aku. Present-aku yang tak terima, yang menyesal, yang dibuat malu gara-gara tindakan past-aku di waktu past. Tapi kutipan dari mas Alitt tadi seakan mengingatkan aku, dan kita, bahwa masa lalu tak patut dipersesalkan. Seberapa benci dan menyesalnya kita saat ini, toh tak akan bisa merubah kejadian yang dulu-dulu. Kita nggak punya daya guys. Karena memang Allah nggak menciptakan tombol undo yang dengan gampangnya kita pencet berulang kali. Yang Allah pengen dari kita akan masa lalu adalah menjadikannya pelajaran!

Memang susah, tapi bagaimanapun juga yang pertama harus kita lakukan adalah memaafkan diri sendiri dulu. Anggap kesalahan-kesalahan yang dibuat past-aku di masa lalu sebagai pengalaman. Layaknya pemula, salah di awal wajar kali. Baru setelah memaafkan past-aku, kesalahan-kesalahan tersebut kita pelajari, kalau perlu catet di kertas kecil, tempelkan di bawah meja. Hanya itu kawan yang bisa kita lakukan. Bukankah masa lalu itu sudah tak ada di genggaman kita? Baru sedetik tadi kita lepaskan. Yang kini kita pegang erat hanyalah saat sekarang. So, yang bisa kita perbuat hanyalah sebatas tenses present. Masa lalu tidak bisa kita ubah, yang bisa adalah upaya kita untuk saat ini. Kalau memang past-aku melakukan sesuatu yang berimbas sampai present-aku, ya present-aku yang harus pinter-pinter mengatasinya dong. Jangan jadi pengecut yang menyalahkan past-aku terus!

Dengan segala kesalahan-kesalahan di waktu lampau, masak iya present-aku mau salah untuk yang kesekian kali lagi? Tadi catetannya udah di tempelin di bawah meja kan. Nah yang bedain Ujian Nasional sama ujian-Nya Allah yaitu: kalau UN nggak boleh nyontek, kalau ujian dari Allah justru kita diperkenankan nyontek dari pengalaman-pengalaman kita dulu. Kita diperbolehkan melihat kesalahan kita dulu oleh past-aku buat ngerjain ujian dari Allah di masa depan agar nggak salah untuk yang kedua kalinya. :)

Karena kita tahu, Allah nggak mau hamba-Nya terpuruk berulang-ulang kali. Ia selalu menginginkan hamba-Nya untuk terus memperbaiki kualitas dirinya dari waktu kewaktu. Bukannya murung dan menyesali waktu yang berlalu.

Dari ssigit, semoga bermanfaat...

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Friday, 21 June 2013

Melupakan Tak Harus dengan Kebencian

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Hmm, guys. Aku bingung ini musim apa. Kayaknya waktunya kemarau tapi kok masih juga ada hujan. Apakah lagi pancaroba? Soalnya pas matahari tadi siang lagi mentereng panasnya, terus bulan malam ini begitu terangnya, entah kenapa aku pengen nulis tentang mantan.

Mungkin ini gara-gara ayah ibu aku yang entah kenapa pula lebih perhatian antara masalahku dengan mantan tinimbang masalah aku dulu sama pacar. Yang sekarang nanyain namanya, rumahnya. Walaupun aku nggak jawab pun, beliau tetep nanya, "Di katalog pacar kamu yang mana to?" aku jawab, "Dulu pak -..-" "Iya, iya, yang mana?"
Di sini, kembali.. kau hadirkan ingatan yang seharusnya ku lupakan.. dan ku han---curkan adanya,

Tapi bagaimana pun juga aku hargai perhatian mereka, yang mungkin sangat terlambat, tapi masih mending daripada tidak. Beberapa bentuk perhatian mereka seperti sering ngasih-ngasih nasihat. Ya tentang menjalin hubungan, pacaran, dan mantan.








Kayak nasihat di atas ini. "Putus tali kasih itu wajar, kan namanya juga anak muda. Tapi kalau mutus tali silaturrahmi itu jangan sampai, kan dulu kalian pernah baik-baik kan."
Itu dikasih tahu sama ayah pas aku habis tes di Jogja, nah kebetulan banyak juga temen-temen satu SMA ku yang juga lagi tes, termasuk deh manta. So what gitu, keadaan bareng-bareng sama banyak temen, ayah aku nanya, "Tadi ndak ada mantanmu juga di sana?" "Ada sih pak, sama temen-temen lainnya juga banyak." "Kalian ngomong-ngomong nggak?" "Rrrr, enggak." "Kamu itu, bla bla bla, (nasihatnya kek yg di atas)."

Soal nasihat ayahku ini, aku setuju. Ya memang kita sama mantan sekarang sudah nggak ada hubungan suka sama suka, tapi apakah dengan putusnya itu menghapuskan pula hubungan yang terjalin sebelumnya. Sebelum masa PDKT tepatnya, disebutnya persahabatan, kalau nggak dianggap klise sih. Soalnya gini, sebuah hubungan abadi yang lebih awal terbina, sekarang kandas karena telah bertransformasi dan berhenti? Bagaimana pun juga dulu kita dan mantan pernah bersama-sama. Setidaknya kebersamaan itu berisi hal-hal yang baik. Sebuah tali silaturrahmi pernah terjalin sebelumnya.

Banyak pula hadist yang menyatakan larangan memutus tali silaturrahmi, tinggal ketik aja keywordnya terus search di google, banyak. Itu pun kebanyakan dari kita masih enggan sadar dan tetep mati-matian membenci sang mantan. Sekarang aku tanya deh, dulu yang suka siapa? dulu yang sayang siapa?

Aku nulis tentang mantan ini bukannya aku nggak bisa move on ya, tapi aku cuma mau ngasih pandangan sama kita-kita semua bahwa mantan itu sama sekali tak pantas dikatakan barang bekas dan dimaki-maki. Soalnya aku miris lihat status-status FB atau tweet yang sering ngejelek-jelekin mantannya, yang ngehina mantannya, yang nyamain sama barang-barang nggak guna. You know what, aku yakin orang-orang kayak gini itu adalah orang yang ketika putus nggak secara baik-baik. Jadi dia, yang kemungkinan adalah pihak yang diputusin, belum siap atas keputusan ini. Ia memberontak tak terima. Sikap buruknya terhadap mantan adalah alibi dari rasa cinta yang sebenarnya masih tersisa. Segala bentuk tindakan membenci mantan ia tunjukkan cuma agar terlihat tegar. Terkesan bahwa keputusan putus ini justru ia harapkan, justru ia inginkan. Tapi di balik itu, ia takut kesepian.
So, sekarang siapa yang nggak bisa move on? !!!

Mungkin aku terlalu men-judge tapi aku perlu mengungkapkan ini. Jika dari kalian ada yang bilang, "Ah, aku kan mau move on. Ngapain inget-inget mantan sih?".
Oke deh, kalau gitu lupain cinta! Lupakan saja cinta yang pernah kita dan mantan rasain. Yang perlu diingat cukuplah kita dulu pernah baik-baik. Itu saja, sudah. Dengan begitu, setelah putus kita dan mantan masih bisa berhubungan baik. Temen kek, atau apalah. Karena melupakan tak harus dengan kebencian kan?

Huhft, bahasan berat ini. Mungkin banyak yang nggak seopini, tapi coba share di comment deh. Biar kita bisa saling melengkapi ;D

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Tuesday, 11 June 2013

UKT: Uang Kuliah... Tinggi?

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Pada 10 Juni lalu di official web tempat universitas baruku, yaitu UGM, telah diumumkan tentang UKT untuk masing-masing maba 2013. Sebelumnya UKT adalah besaran biaya pendidikan yang harus dibayarkan tiap semester yang besarnya ditetapkan jurusannya masing-masing. Sistem UKT juga menghapuskan SPMA (atau yang sering dibilang uang gedung), sekaligus SKS tiap semesternya. Sebagaimana namanya, UKT, Uang Kuliah Tunggal. Tunggal yang berarti hanya UKT saja biaya akademik setiap mahasiswa. 

Well, waktu itu aku agak telat buka web-nya, karena hari itu pas banget paketan internet aku habis. Jadi baru bisa ngecek UKTku pas malam. Di facebook udah banyak yang up date tentang UKT nya. Yang bersyukur dapet UKT tingkat bawah, yang UKTnya emang udah sesuai sama gaji orang tuanya, ada lagi yang masih nanya-nanya sedang dia sendiri belum tahu kisaran UKTnya. Hingga ada juga yang mengeluh karena UKT yang ia dapat terlalu tinggi dan tak sesuai dengan gaji orang tua.
Wah kok bisa gitu, waktu daftar ulang on line kan udah ngisi gaji orang tua masing-masing, diwajibkan pula melampirkan slip gaji yang telah disahkan bendahara. Kok bisa salah, hmm jangan-jangan punya ku...










Dan ternyata benar. UKTku nggak sesuai sama rentang gaji orang tuaku. Kedua orang tuaku tiap bulannya mendapat gaji total < 3jt rupiah, dan seharusnya dapat UKT di golongan 2. Tapi ini, 4,25jt aku cek ada di... golongan 3. Kok bisa gitu >.<
Aku cek lagi bukti pengisian daftar ulang waktu on line dulu. Nominal yang aku isikan pada gaji orang tuaku benar, sesuai. Tapi kenapa bisa salah? Eh tunggu, ini penentuannya bisa salah? Ditambah lagi aku ikut Bidikmisi, harusnya bukannya nggak bayar sama sekali.

Aku belum bisa langsung bilang sama orang tuaku, karena mereka belum pulang. Jadi aku hanya mantengin grup universitas di FB. Di antara yang bersyukur akan UKTnya sesuai sama yang membanjiri komen dengan keluhan, banyak yang dari tadi ngeluh. Aku sempat ikut-ikutan. Karena aku pikir 4,25jt/6 bln bakal cukup berat untuk ortuku. Ditambah lagi nanti aku ngekost, haduh jadi bertumpuk-tumpuk tanggungannya. Setiap post di grup yang bertopik UKT selalu terbanjiri komen-komen yang tak terima, komenku pun termasuk dari salah banyaknya. Ditambah lagi banyak pula peserta Bidikmisi yang tetap pula dikenai biaya, padahal ada maba yang di pengumumannya jelas-jelas tertera angka 0 sendirian. Nol yang tak ditemani angka-angka liannya dan nol pula yang berarti gratis. Simpang siur akan isu-isu bahwa peserta Bidikmisi yang UKTnya bernominal berarti Bidikmisinya nggak ketrima pun membuat aku dan puluhan (atau bahkan ratusan) pemilik akun berstatuskan "UKTku kemahalan T.T" semakin mengeluh dan meronta keadilan. Suudzon pada universitas, bahwa mereka melakukan kekeliruan dan tidak valid dalam memperhitungkan. Aku termasuk.

Dan hal yang paling menohok dada orang yang khilaf tak bersyukur ini adalah: 
"Berapapun UKTmu, inget aja, itu ada subsidi pemerintah. Ada tanggung jawab besar bagi penyandang status MAHAsiswa
.
.
daripada mengeluh terus, sekali2 coba pikirkan, dengan subsidi sekian, berapa timbal balik yg bisa saya berikan pada masyarakat?"



Astaghfirullah hal'adzim. Aku khilaf. Maafkan aku ya Allah.
Tweet dari temanku ini mungkin jadi tetes mata buat kita yang dari tadi keliliban UKT yang terus saja dianggap terlalu tinggi. Memang benar untuk mencanangkan sistem UKT ini Mendikbud memberikan subsidi bantuan operasional pendidikan tinggi negeri (BOPTN) yang tahun lalu Rp 1,5 triliun dinaikkan menjadi Rp 2,7 triliun tahun ini. Apakah UKT yang sekarang ini telah ditentukan pada masing-masing dari kalian masih saja kalian anggap terlampau tinggi? Jika semua berpikir demikian, lantas berapa triliun lagi uang yang harus dialokasikan hanya untuk keperluan MAHAsiswa. Jika seperti itu, memang lebih baik dialokasikan pada anggaran-anggaran lain untuk masyarakat.

Teman-teman, aku nggak bermaksud untuk sombong atau gimana-gimana. Ingat, aku juga peserta Bidikmisi yang masih dikenai biaya UKT yang tak sesuai pula dengan rentang gaji orang tuaku. Tapi, aku cuma mau ngingetin teman-teman yang masih saja mengeluh akan UKTnya, agar paling tidak berhenti mengeluh dan menyalahkan. Dan yang paling penting adalah tetap bersyukur. Dalam UKT sekian yang dikenakan pada kita tersebut juga terdapat dana bantuan dari rakyat. Jika tidak ada subsidi sama sekali, tak akan ada UKT. Yang ada adalah BKT dan biayanya bisa dipastikan sangat tinggi. Temanku ini juga sangat benar, jangan sampai gara-gara UKTnya dianggap terlalu tinggi jadi melupakan kewajiban untuk menjadi mahasiswa yang memberikan timbal balik nyata untuk masyarakat. Semacam balas budi, karena secara langsung maupun tidak, masyarakat telah menyumbang banyak.

Setelah membaca tweet dari temanku itu, aku jadi sadar kalau kita harus senantiasa bersyukur dan tak boleh iri dengan orang lain. Melihat orang-orang yang mendapat UKT rendah membuat kita mengeluh akan UKT kita yang terasa tinggi, akhirnya menimbulkan suudzon kalau universitasnya tidak valid dalam perhitungan. Tidakkah teman-teman semua ingat kalau Allah SWT itu Mahaadil dan Mahabijaksana. Berapa pun UKT yang kita terima, husnudzonlah bahwa itu adalah yang paling tepat buat kita. Lagi pula, kalau UKTnya tinggi, itu kan bisa jadi motivasi kita buat cepat-cepat wisuda. Jadi nggak molor-molor en nambah-nambah biaya :)

Waktu aku beritahu info ini pada orang tuaku, yang awalnya aku kira mereka bakal bingung nyari dana, eh mereka taunya malah bilang lega~ Dengan UKT yang telah dipatok segini, bagaimana pun mereka bakal usaha semaksimal mungkin buat anaknya. Bisa jadi semangat buat kerja kan..
Dan juga buat yang peserta Bidikmisi yang tetep dikenai UKT, semoga pas nanti kita udah masuk UGM, kita diterima semua. Jadi kan uang UKT semester 1 ini bisa dibalikin lagi :D
Dan yang terakhir untuk yang UKTnya, menurut teman-teman dan juga orang tua dianggap memang terlampau berat, semoga penangguhannya diterima dan diberi keringanan..
AAmiin ^^

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Thursday, 6 June 2013

Jalan Kita Telah Ditentukan, Termasuk Rute Mana yang Dipilihkan

Assalamu 'alaikum wr . wb.

Terkait postinganku sebelumnya, bahwa saat ini kita tengah sama-sama berjuang untuk memperjuangkan masa depan kita nantinya. Yang begitu kita nanti-nantikan keberhasilannya. Sehingga perjuangan saat ini terbayar sudah. Kebanyakan dari kita pun pasti telah merencanakan masa depannya masing-masing dan sangat berharap agar rencana tersebut tak sebatas dalam angan, tapi terlaksana pada setiap detailnya. Tapi untuk seluruh temanku yang belum memiliki waktu luang sepertiku, yang setiap menitnya hanya digunakan untuk menulusuri layar, mungkin kesibukan kalian saat ini adalah salah satu check point yang harus kalian lalui. Dan sama sekali bukanlah jalan beralamat no where yang patut kalian sesali.

Allah SWT Mahaadil, Allah SWT Maha Pemberi Petunjuk, tidakkah kalian selalu meminta-Nya ketika beribadah setelah wudlu kepada-Nya?
Surat Al Fatihah : 6
QS. Al Fatihah ayat 6

Guys, aku mau sedikit cerita. Ini tentang aku yang akhirnya berada di check point ku saat ini dan sudah pasti karena-Nya.
Waktu kelas 11 kalau nggak salah smester 2 , kakak-kakak alumni sudah banyak yang datang untuk promosi universitasnya. Yang dari PTN bergengsi, ikatan dinas, dari fakultas teknik, kedokteran, bisnis, dan banyak lagi. Ini mungkin tahap paling early dari kegalauanku akan memilih kuliah. Then, randomly I chose Teknik Sipil. Nggak tahu kenapa, mungkin karena waktu itu aku ikut olim Fisika yang bahasannya cuma seputar mekanika. Aku pikir itu nyambung zzz. Dan karena setelah itu belum ada lagi promosi-promosi, Teknik Sipil bertahan sampai kelas 12 semester 1 akhir dan sudah mulai aku kembangkan, aku ingin melanjutkan ke Teknik Sipil UGM.

Angan-anganku waktu itu, akan menjadi seorang insinyur yang mengepalai sebuah proyek pembangunan jembatan yang megah. Bergaji besar tentunya. Akan tetapi, bagaimana pun rencana akan masa depanku, sebuah persetujuan orang tua mutlak adanya. Meskipun nantinya aku sendiri yang akan menjalani. Ternyata ibuku tak merestui keinginanku yang satu itu dengan alasan prospek ke depannya akan sulit sebelum mudahnya. Ya aku tahu setelah lulus, belum tentu langsung dapat kerja. Sebelum menjadi kepala, juga harus merasakan beratnya dikepalai. Seperti apapun alasanku, ibuku tetap tak membolehkan. Beliau terus bersikeras, dan memang kusadar, beliau butuh yang pasti untuk anaknya.

Semenjak itu, aku dan orang tuaku terus membincangkan pilihan-pilihan bagaimana aku ke depan. Ayahku memberiku keleluasaan untuk memilih terlebih dahulu, baru kemudian kami rundingkan.
Akan tetapi, ibuku... Seakan memberiku pilihan mati. Ambil Kependidikan di UNNES. Dengan alasan tertentu, ibuku selalu mengharapkanku untuku menjadi seorang guru, terserah guru apa, yang penting menyandang gelar pahlawan yang tak berlencana itu.
Sebuah pilihan yang berat, ketika dari kesekian pilihan hanya itu yang diizinkan. Walaupun ayahku lebih memberi kebebasan dari ibuku, tapi tak hanya restu ayah yang kubutuhkan, restu orang tua yang mutlak kubutuhkan. Seperti artikel temanku, restu adalah kunci.

Sempat aku negoisasikan beberapa pilihanku. Oke, kalau bukan teknik sipil, bagaimana kalau Teknik Fisika bu? Beliau tetap tak memperbolehkan. Bahkan niat ku memilih Fisika murni di UGM, belum beliau loloskan. Meskipun besar memiliki prospek menjadi pengajar, kalau tidak guru, dosen masih sama kan? Niatku yang tak beliau restui kali ini adalah pilihanku akan UGM. Beliau juga tak memperbolehkan aku kuliah di luar kota. Aku kuliah di UNNES pun juga diharuskan laju.

Saat itu aku nggak tahu harus bagaimana. Entah kini anganku akan masa depanku waktu itu, masih secerah pertama aku berani berencana atau tidak. Karena kini aku tiba pada jalan yang mengharuskanku putar balik. Mereset google map ku dan menyeting tujuanku menjadi... mungkin no where. Sempat kuberniat memberontak untuk tak mengikuti jalur tak bertujuan ini, tapi tujuh belas tahun ini aku tak diajarkan untuk membangkang orang tua. Bagaimanapun abstraknya gambaran masa depan yang nantinya aku jalani, setidaknya ini yang diharapkan orang tuaku. Meskipun nantinya aku tak sebahagia dibandingkan jika aku mengikuti mauku, setidaknya ada yang lebih bahagia. Orang tua.
Di saat itu aku sadar bahwa memang ini rute yang harus aku lalui. Tiba pada suatu titik di mana aku mempercayai daya yang lebih berkuasa dari yang aku punya. Aku yakin bahwa ini jalan yang terbaik dari rencana terbaik-Nya pula.

"Git kamu mau daftar mana?" sering aku harus menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini pada kelas 12 semester 2 awal. Dan ketika aku jawab, "Pendidikan Fisika, UNNES" nggak sedikit yang bilang: hah, masa sih? beneran? jangan bercanda deh..
Sebenarnya aku bingung, mana yang mengindikasikan bahwa aku bercanda akan jawabanku itu? Mungkin bagi mereka dengan prestasiku yang, katanya, sayang jika hanya didaftarkan di UNNES, jawabanku itu benar-benar lucu. Tapi tidakkah kalian tahu? -..-

Di saat teman-temanku yang lain menggalaukan pilihan-pilihan yang tersedia, aku hanya bisa mengiyakan apa mau orang tua. Berapa kali pun alumni masuk ke kelas berpromosi, sama sekali tak menarik minatku. Karena bagaimana pun, aku tak bisa bergeming dari pilihan yang telah orang tuaku pilihkan. Meskipung banyak temanku yang bilang sayang, yaa tapi mau bagaimana lagi.
Hingga tibalah waktu guru BK kami menyuruh untuk mendata rencana kuliah kami masing-masing, hal ini guna untuk pendaftaran SNMPTN. Dari kelasku kebanyakan memilih UGM pada berbagai prodi, banyak pula yang ITB, UI, UB, dll. Dan sudah pasti hanya akulah yang menulis UNNES. Setiap kelas kemudian mengumpulkan daftar tersebut. Lalu guru BK kami mengelompokkan dan mengurutkan. Mana yang kiranya memiliki prosentase diterimanya kecil, akan dirundingkan agar nantinya seluruh siswa-siswi SMANSSA diterima semua.

Waktu itu ketika pelajaran Fisika, ada salah satu temanku dari kelas sebelah memanggilku, mengatakan kalau aku dipanggil oleh guru BK. Setibanya di ruang BK, telah menanti guru-guru BK yang siap menanyaiku segudang pertanyaan seputar: Git kenapa kamu pengen ke UNNES, sedang nilaimu ini lho! Nggak pengen ke ITB atau UGM? Kan sayang Git. Kasian temenmu ini lo yang mau ke UNNES, saingannya seberat kamu. Well, aku lebih mengharapkan dimarahi karena melanggar aturan daripada menjawabi pertanyaan-pertanyaan yang bertubi-tubi yang sebenarnya ingin aku jawab: aku itu juga pengennya gitu Bu. Tapi pelan-pelan aku menjelaskan alasanku, termasuk karena orang tua dll. Akhirnya dua hari kemudian ibuku dipersilakan menemui guru BK.

Walaupun nggak terlalu berharap, tapi kuliah di UGM prodi Fisika itu sebuah impian yang tak mudah kupatahkan. Walaupun redup, tapi sinarnya masih tersisa. Menunggu sebuah kunci agar ruangan itu bisa bercahaya, yaitu restu. Dan ketika guru BK kembali memanggilku setelah kunjungan ibuku tersebut... Senang rasanya, guruku bilang, "Git, ibumu merestui". Seketika itu kuambil tipe-x dan meratakannya di atas Pendidikan Fisika UNNES, kemudian menorehkan tinta di atasnya Fisika UGM. Alhamdulillah :D

Untukku bisa memilih jurusan tersebut harus melewati berbagai pilihan-pilihan lain yang telah tergugurkan sebelumnya. Dari Teknik Sipil dan Teknik Fisika yang benar-benar tak direstui, akhirnya hati orang tuaku luluh pada Fisika UGM. Meskipun Pendidikan Fisika UNNES sempat dibekukan lamaaa sekali, selama sebuah gunung es bisa mencair. Aku hanya perlu melewati rute-rute memutar sebelum nantinya ku tahu sebenarnya ke mana aku menuju.

Guys, ternyata beginilah cara Allah menuntun hamba-Nya kejalan yang telah Dia pilihkan. Dia butuh sebuah bukti dari hamba-Nya yang benar-benar percaya bahwa Dialah Yang Maha Memberi Petunjuk, Yang Maha Berencana, dan Yang Maha Mengetahui jalan mana/ pilihan mana yang terbaik untuk hamba-Nya tersebut.

Kadang semua keinginan kita tak sejalan dengan apa yang Allah kabulkan, tapi sesungguhnya Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan. Jika saat ini kita merasa berada di jalan yang seperti tak berujung ke manapun, percayalah kepada Allah. Bertawakallah. Pasti setelah itu kita langsung tahu bahwa jalan yang kita tempuh saat ini hanyalah rute yang Allah pilihkan sebelum nantinya mengarah ke jalan-jalan lainnya yang semakin dekat dengan sebuah akhir yang bisa saja seperti ingin kita sebelumnya. Atau bahkan lebih membahagiakan. Yang tak terduga, yang hanya Allah saja yang tahu pastinya.

Hehehe, sekian ceritaku kali ini.. Yang mungkin lebih tepatnya curhat :p
Aku cuma mau berbagi, biar teman-temanku yang sedang merasakan hal yang sama, meski kondisinya beda, bisa lebih bijaksana dalam langkahnya. Nggak terus down, dan tetap go on!!

Wassalamu 'alaikum wr.wb.


Saturday, 1 June 2013

Kita Semua Sama-Sama...

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Minggu-minggu ini akan menjadi minggu-minggu penting bagi kebanyakan siswa SMA. Yang sudah lulus dan hendak melanjutkan ke pergururan tinggi. Ini menyangkut penentuan, persiapan, seleksi, dan akhirnya penerimaan. Hari demi hari pun penuh dengan doa, harapan, semangat, optimisme. Atmosfer yang menyejukkan.

Beberapa hari yang lalu, 97 siswa dari SMA ku, alhamdulillah, dinyatakan lolos pada SNMPTN undangan. Dan salah satu penerima ucaman selamat dengan warna hijau pada laman SNMPTN, alhamdulillah, aku. Aku senang, kelewat senang. Tapi enggan, enggan bahagia kelewatan di antara teman-temanku yang belum jalannya lewat undangan.

Ingin rasanya tertawa lega dengan setiap kawanku waktu itu. Jadi, sampai saat ini kita sudah maen untuk yang kesekian kalinya. Maen Oracle dan Earth Panda. Pake False Promise nglempari batu, nyilent, tanpa ada yang tahu.
Tapi, agaknya tertunda terlebih dahulu. Begitu pun akibat repotnya aku.
Beberapa hari lalu status dari temanku:


Langsung aku like. Sebuah status yang mengisyaratkan agar kita tak terbutakan oleh kebahagiaan orang lain dan menjadi seseorang yang iri hati. Sehingga membuat kebahagiaan sendiri yang sebenarnya tinggal sejengkal dari genggaman, menjauh bersenti-senti dari tangan.

Tapi momentum ini benar-benar membuat aku bangga. Akan diriku, dan terlebih pada teman-temanku. Yang dengan ajaibnya, sehari-hari, di Facebook, Twitter, maupun sosmed lainnya, selalu teraliri mantra. Agar tidak lekas kecewa, agar tidak mudah putus asa, agar tetap berusaha, dan yang paling penting percaya. Dengan solidnya kami semua menalikan sebuah ikatan untuk berjuang bersama. Jangan sampai kami, walau seorang saja, terperangkap jurang ketakberdayaan. Akibat kekecewaan, keputusasaan, dan yang paling parah ketakpercayaan.

Kita semua tahu bahwa untuk berenang ke tepian, sebelumnya kita harus menaiki rakit ke hulu. Ini berarti memang selalu ada tahap struggling sebelum mendapat tujuan akhir. Selalu harus berjuang jika akhirnya inginkan senang. Dan detik ini, sebuah tanjakan sedang kita daki sebelum berlari dalam turunan. Aku berjuang akan registrasi, sebagian berjuang memilih mana universitas yang akhirnya diambil, sebagian lagi selalu berjuang menghadapi sbm.
Kita semua sedang berjuang, kita semua jugalah yang nantinya diberi hasil yang memuaskan.
Begitulah Keadilan Allah, yang membuat "kita semua sama-sama... " :D

Bagaimana pun kita membidik tujuan dan kalau bisa sssshhh dor! tepat sasaran.
Semoga memberikan pandangan.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Sunday, 26 May 2013

SMANSSA's Pormnite '13

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Hehe, mungkin agak telat ya, habis baru sempet ngelus-elus keyboard malem ini.
Tapi nggak apa-apa, telat posting beberapa hari nggak membuat kenangan ini luntur dari hati.



SMANSSA, yang di dua tahun awalnya kukira sebuah sekolah yang paling kaku dan membosankan. Dengan segala peraturan yang hampir membuat kami serasa bukan anak SMA. Yang sangat minim dengan tanggal hitam yang libur dan jam pelajaran untuk hiburan. Tapi, semua terbayar di malam itu.

Promnite SMANSSA 2013
Sebuah malam yang benar-benar menakjubkan. Terima kasih pada semua pihak yang membuat last friday night ini begitu terstabilo, tak bisa begitu saja terlupakan. Moment puncak setelah tiga tahun mengunyah bangku SMA. Merasakan manis, asam, asin, dan pahitnya kursi. Sebuah acara yang seolah bisa merangkum seluruh kenangan berdurasi tiga tahun, dari MPO hingga UN. Semakin menyadarkan tiap siswa yang menghadirinya bahwa, semua ini hampir tiba di penghujungnya. Sudah saatnya memulai ujung yang lain. 


Dimulai dengan satu persatu temanku berdatangan. Dengan tampan dan cantiknya mereka mengenakan baju berwarna senada tiap kelasnya. Jas yang rapi, berdasi. Baju tersetrika licin, bahkan sampai detail lipatannya. Celana panjang formal, sepatu tersemir mengkilat. Sungguh beda dengan baju putih ditempeli gajah ber-background  biru, celana kain abu-abu dipensil, dan sepatu bertali yang kadang hitam, kadang putih, kadang di antaranya. Begitu pun dengan teman-teman cewekku. Gaun penuh warna yang dipadu serasi. Menjadikan setiap temanku menjadi ratu semalam. Make up yang tak setiap harinya mereka riaskan, menambah kecantikan, keanggunan. Dan high heels yang mengantarkan kaki mereka. Menambah tinggi beberapa cm. Kadang aku tak menyadari kelebihan tiap temanku ini.

Kami memasuki BU dengan segala dekorasi indah yang belum terpasang waktu gladi bersih. Terlihat jelas kerja keras panitia. Keren. Kami duduk sesuai dengan kelas, IPA 1 sampai Bahasa. Dan di tengah-tengahnya terdapat kursi berpita tempat bapak ibu guruku tercinta duduk. Yang sehari-harinya duduk di sebelah papan tulis, di depan bangku kami. Mengajar, mendidik. Dan ketika beliau-beliau memasuki ruangan, seketika kami para siswa bangkit dan memberikan tepuk tangan. Memberikan sebuah penghormatan sekaligus ucapan terima kasih atas apa yang telah beliau berikan, yang hanya dengan aplouse ini sama sekali belum terbayarkan.

Acara-acara formal dijadwalkan di awal. Sambutan-sambutan yang biasanya diwakilkan "pre.. memory" saat gladi bersih. Tibalah sebuah pengumuman dari Kepala Sekolah yang menyatakan kelulusan SMANSSA tahun ini 100% untuk yang kesekian kalinya. Nggak begitu kaget, tapi tetep bangga. Dan hal yang membuat lebih bangga adalah ketika kami harus berdiri dan mengepalkan tangan di dada kiri. Menyanyikan mars SMA. Menghayati perjuangan selama ini, menahan beban sebuah Ganesha di lengan kanan. Yang akhirnya malam itu juga, diistirahatkan, dilepaskan dari seragam kami. Tanda kami telah menjadi alumni. 

Pengumuman penting lainnya dibawa oleh bu guru dari kurikulum. Dengan membawa map dan dibelakangnya ada yang bawa beberapa bingkisan, Bu Yuli mengumumkan tiga teratas UN murni dari IPA, IPS, dan Bahasa. Berharap namaku di sebut, tapi memang ku akui sainganku terlampau banyak. Akhirnya teman-teman X7 ku di panggil. #1Thomas, #2Faiz, #3Tutut, yay aku bangga kenal kalian.

Aaaa, ingin rasanya malam itu tak berakhir. Agar aku tetap berada di antara kawan-kawan yang tiada duanya. Teman semasa SMA, yang cantik, ganteng, rajin, tersmanssa, aduhai pun ada. Semua kategori-kategori dengan siswa-siswi yang menjadi nominasi dibacakan satu-persatu dalam SMANSSA Choice Award. Kece banget, nggak kalah sama ajang penghargaan lain. Dua jempol buat konsepnya. Sebenernya pengen banget masuk salah satu nominasi, biar fotoku terpampang dan diteriaki layaknya pahlawan, tapi kayaknya memang belum pantas membawa tropi unik berupa topeng dari logam. ini acara total banget, budgetnya berapa seh :p

Satu lagi yang bikin aku menanyakan anggarannya, kami disuguhkan band keren asal Jogja, KOALA. Dengan vokalis cantik berkerudung, dianugerahi suara tinggi yang indah dan merdu banget, masyaallah :D Nggak lupa keyboardist kecenya, cantik deh.
Lagu yang dibawakan mereka sukses bikin kami jingkrak-jingkrak hingga rangkul-rangkulan. "Round and Round", "Last Friday Night". Apalagi "Ingatlah Hari Ini" pengen nangis sebenernya, tapi tetep harus stay cool. Lagu itu ngena banget. Mengingatkan masing-masing dari kami agar tak melupakan hal luar biasa yang terjadi di malam ini, malam kemarin, dan malam-malam lainnya semasa berada di SMANSSA. Nggak akan guys :")

Acara sudah hampir dipenghujung. Kulihat teman-temanku di sekeliling. Mereka yang tiga tahun ini berjuang bersama. Menemani hari-hari di SMANSSA. Dan mungkin itu malam terakhir kami bisa bersama. Memang benar perpisahan malam itu hanyalah dalam acara, tapi hati kita sama sekali tak berpisah. Merelakan malam ini berakhir rasanya berat banget.


Tapi bagaimana pun juga kita harus melanjutkan langkah. Ingat perpisahan ini koma, bukan titik.
Good luck guys, I'll miss you so :')

Wassalamu 'alaikum wr.wb.





Sunday, 19 May 2013

Mega"SMANSSA"strophe

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah sampai rumah. Baru kali ini aku, anak rumahan 17 tahun, malam mingguan sampai jam segini ,23.26. Pakai motor sendiri lagi. Tapi sebenernya kesendirian itulah yang sungguh disayangkan. Tanpa pacar. Jadi jelas malam minggu ini aku bukan mau ngapel, tapi lebih tepatnya ke acara dua tahunan SMANSSA yang untuk anak kelas 12 yang bentar lagi mau lulus, sayang untuk dilewatkan.


Sebenernya acaranya udah dimulai jam setengah empat sore tadi, tapi gara-gara temenku si Rafli juga ngramein acara dengan nyanyi-nyanyi, males deh jadinya. Apalagi acara sorenya full dengan penampilan dari band-band. Jadi, yaa habis maghrib baru aku berangkat.
Tapi tanpa sepengetahuanku, ada yang aku lewatkan dari susunan acara sore harinya. Sand Painting !! Aku nggak tahu kalau di Gebyar Seni kali ini, adik kelasku yang dari SMP itu ikut unjuk kebolehan nampilin jiwa seninya. Dan kini ia mainan pasir... pasti bakal lebih keren dari pada si Rafli kan. Pokoknya aku harus cari yang tadi ngrekam permorfnya dia.

Well, walaupun aku nglewatin salah satu performer yang keren. Pas aku sampai di GPD dan duduk deket adik cowok, yang Antok mikirnya dia adikku, ha? aku langsung disuguhi Stand Up dari mas Faiz. Kompor gas banget! Materinya renyah seputar SMANSSA, ya anak-anaknya, ya guru-gurunya. Dia bisa pecah banget nyusun komedi yang selalu bawa-bawa nama seorang guru fenomenal kami. Tanpa rasa takutnya, dengan alibi "Nggak papa, kan aku udah lulus :p"
Bener banget, nggak bakalan ada siswa SMANSSA begitu frontalnya jadiin Bu Guru Itu bahan ketawaan. Aku berani jamin DEMI FIKRIII ! Kambingnya Jaka Tarub. (dalam ceritanya emang kambingnya namanya Fikri lo, nggak maksud nyinggung Fikri-Fikri yang lain ya ._.v)

Malam ini bakal jadi malam yang seru kalau bapakku nggak nanyain pertanyaan iseng pas tadi mau aja berangkat. "Git, pacarmu ikut?" aarrghh, aku jawabnya gimana ya... Langsung deh, senyum-senyum maksa, "err, sekarang udah nggak punya pak, udah putus T.T". Niatnya mau nyari alibi ke kamar biar nggak ditanyain lebih lanjut, "La napa kok putus?" Tuh kan, malah kayak dikepoin, jawab sekenanya aja, "ya gitu deh Pak".

Huft, si Rafli bilang aku disuruh move on. Walaupun dia sendiri sering berhalusinasi akan pacar pertamanya (yang aku ragu dia nembaknya via apa ) "Eh git, tadi ada yang mirip si-dia deh."
Tapi gini aja aku udah cukup nyaman, nggak perlu move on-move on-nan. Ntar malah nabrak orang lain yang terpaksa move on gara-gara waktu itu putusnya nggak baik-baik, hehehe. Tak hanya itu, seat ku tambah nyaman lagi. View-nya enak. Terutama arah jam 12 dan setengah 8. Pas Antok, Yogi, Ikhsan di jam 7 lagi asik ngobrolin sesuatu, aku pura-pura aja nengok. Biar disangkanya kepo sama mereka, tapi sih itu cuma alibi. Modus buat ngliatin jam setengah 8-ku. semoga mereka nggak tahu, hihihi :p

Setelah tepuk tangan karena seneng drama pythagorasnya berakhir juga, aku sama temen-temen, kalau nggak ada yang kelupaan; Achmad, Ardian, Alif, Ali, Galih, Reza, Rian, cari ronde. Yang niatnya mau ke ronde punyanya Pak Pari (ndak bener namanya?) akhirnya pindah ke rondenya mbak-mbak karena punya Pak Pari habis. Pesen deh ronde susu 5, ronde coklat 2, dan susu tok 1. Ya, susu tok! Susu sapi, yang murni. Hahaha, tingkah Ali emang nggak pernah garing. Setelah ronde masing-masing dari kami, dan susu tok-nya Ali, dan rondenya Reza yang tanpa indil-indil, habis, kami berniat sholat di masjid Pancasila. Masjid yang megah dipinggir lapangan garuda (kan Pancasila, yang bawa burung apa hayo) yang tak dikunci dan tak takut soundsistemnya dicuri. Walaupun aku agak parno pas nggak bisa matiin keran, yang aku nggak tahu ternyata harus agak ditekan biar airnya mati, di keadaan aku sendirian karena ditinggal. Eh enggak ding, ada Reza.

Selepas itu, aku berkendara melewati jalanan raya berlampu remang. Betapa romantisnya jika ditambah ada yang pegangan di pinggang, ngarep :p Di kejauhan keliatan warna-warni lampu bak bintang di daratan. Bulan yang tepat terbelah persis ditengah. Seperti hatiku yang agaknya tinggal separuh, menunggu separuh hati lain menyatu. Ciee, bulan itu yang mengilhami, tulisanku malam ini.
Yay, udah Minggu!

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Friday, 17 May 2013

Ikan Lele dan Septictanknya



Assalamu 'alaikum wr. wb.
Kemarin baru saja aku selesai membaca sebuah buku novelet best seller karya salah satu penulis wanita terkeren milik Indonesia, Dewi Lestari-Dee. Salah satu masterpiecenya Madre. Belum bisa kuterka isi buku tersebut hanya dengan mendengar judulnya yang bahkan aku tak tahu apa artinya. Apalagi dengan covernya yang menggambarkan sebuah kunci gembok. Misteri ala-ala Sherlock Holmes pikirku awal pertama kutemukan buku itu di rak Perpusda Salatiga. Setelah membaca karya sebelumnya, Filosofi Kopi, aku langsung tertarik dengan semua karya penulis bernama pena Dee ini. Ringan tapi mengesankan. Ia mengangkat topik yang jarang terjamah di pembahasan-pembahasan manapun. Seperti kehidupan ikan lele. Dalam Madre terangkum di Menunggu Layang-Layang. Nah, ada apa dengan lele? 


Menurut kita mungkin lele hanyalah ikan biasa. Hitam, licin, dan berpatil. Berhabitat di tempat yang ekstra menjijikkan. Tempat buangan para manusia usai menuntaskan masalah perutnya. Gara-gara tempat hidupnya ini, menu lele di berbagai pemancingan tak banyak dipesan. Kalah dengan gurami bakar atau nila bumbu asam manis. Mengingat proses penggemukan ikan lele ini, mungkin saja, memakan hasil makanan.


Akan tetapi apakah kalian pernah dengar ikan lele berharap punya tempat hidup yang lebih ‘layak’ seperti kolam berair mancur punya gurami atau nila? Kemudian berharap menu berbahan dirinya menjadi yang paling banyak diminati? aku berani bilang dengan bahasa ikan, tidak.
Ikan lele selalu bersyukur atas apa saja yang dikaruniakan olehnya. Meski hanya bak kotoran, ia tetap menganggapnya istana. Dalam kesehariannya ia sama sekali tak iri dengan saingan-saingannya di menu rumah makan pemancingan. Yang memiliki kolam lebih ‘layak’, perawatan rutin, dan makanan yang memang khusus untuknya, produksi pabrik, berbentuk butiran warna-warni. Satu hal yang membuat lele bahagia akan septictanknya yaitu karena ia sadar di sanalah rumahnya, tempat di mana ia benar-benar dibutuhkan. Tak menggubris cemoohan orang dan tetap menjalankan apa yang telah ditakdirkan untuknya. Suatu pekerjaan mulia: mengunyah sisa-sisa kunyahan usus manusia. 

Kadang aku merasa malu jika kenyataanya kita, termasuk aku, tak lebih baik dari  makhluk pisces berjantung 2 ruang ini. Selalu mengharapkan lebih hingga jauh dari rasa syukur. Terbutakan oleh keserakahan. Hingga pada akhirnya tak mengingat kalau semua ini karunia Tuhan. Rasa iri pun menjadi diferensial atas sikap tak terpuji tersebut. Kita pun tak seharusnya terlalu mendengarkan apa yang orang lain bilang. Seperti lele yang tetap bahagia di istananya meski orang bilang itu hanyalah istana lumutan dan berhias kotoran.
Yang sebenarnya kita butuhkan bukanlah tempat yang bagus, megah, dan penuh kemewahan. Tempat yang sederhana pun sudah mewakili segalanya. Asalkan kita bisa bermanfaat dan bahagia di sana. Karena rumah tak hanya menyediakan kemewahan, tapi yang paling penting adalah kenyamanan. Begitulah lele yang nyaman di sana, karena memang septictanklah rumahnya.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi :D
Maaf kalau ada salah-salah kata.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

    Followers