Assalamu 'alaikum wr. wb.
Minggu-minggu ini akan menjadi minggu-minggu penting bagi kebanyakan siswa SMA. Yang sudah lulus dan hendak melanjutkan ke pergururan tinggi. Ini menyangkut penentuan, persiapan, seleksi, dan akhirnya penerimaan. Hari demi hari pun penuh dengan doa, harapan, semangat, optimisme. Atmosfer yang menyejukkan.
Beberapa hari yang lalu, 97 siswa dari SMA ku, alhamdulillah, dinyatakan lolos pada SNMPTN undangan. Dan salah satu penerima ucaman selamat dengan warna hijau pada laman SNMPTN, alhamdulillah, aku. Aku senang, kelewat senang. Tapi enggan, enggan bahagia kelewatan di antara teman-temanku yang belum jalannya lewat undangan.
Ingin rasanya tertawa lega dengan setiap kawanku waktu itu. Jadi, sampai saat ini kita sudah maen untuk yang kesekian kalinya. Maen Oracle dan Earth Panda. Pake False Promise nglempari batu, nyilent, tanpa ada yang tahu.
Tapi, agaknya tertunda terlebih dahulu. Begitu pun akibat repotnya aku.
Beberapa hari lalu status dari temanku:
Langsung aku like. Sebuah status yang mengisyaratkan agar kita tak terbutakan oleh kebahagiaan orang lain dan menjadi seseorang yang iri hati. Sehingga membuat kebahagiaan sendiri yang sebenarnya tinggal sejengkal dari genggaman, menjauh bersenti-senti dari tangan.
Tapi momentum ini benar-benar membuat aku bangga. Akan diriku, dan terlebih pada teman-temanku. Yang dengan ajaibnya, sehari-hari, di Facebook, Twitter, maupun sosmed lainnya, selalu teraliri mantra. Agar tidak lekas kecewa, agar tidak mudah putus asa, agar tetap berusaha, dan yang paling penting percaya. Dengan solidnya kami semua menalikan sebuah ikatan untuk berjuang bersama. Jangan sampai kami, walau seorang saja, terperangkap jurang ketakberdayaan. Akibat kekecewaan, keputusasaan, dan yang paling parah ketakpercayaan.
Kita semua tahu bahwa untuk berenang ke tepian, sebelumnya kita harus menaiki rakit ke hulu. Ini berarti memang selalu ada tahap struggling sebelum mendapat tujuan akhir. Selalu harus berjuang jika akhirnya inginkan senang. Dan detik ini, sebuah tanjakan sedang kita daki sebelum berlari dalam turunan. Aku berjuang akan registrasi, sebagian berjuang memilih mana universitas yang akhirnya diambil, sebagian lagi selalu berjuang menghadapi sbm.
Kita semua sedang berjuang, kita semua jugalah yang nantinya diberi hasil yang memuaskan.
Begitulah Keadilan Allah, yang membuat "kita semua sama-sama... " :D
Bagaimana pun kita membidik tujuan dan kalau bisa sssshhh dor! tepat sasaran.
Semoga memberikan pandangan.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Minggu-minggu ini akan menjadi minggu-minggu penting bagi kebanyakan siswa SMA. Yang sudah lulus dan hendak melanjutkan ke pergururan tinggi. Ini menyangkut penentuan, persiapan, seleksi, dan akhirnya penerimaan. Hari demi hari pun penuh dengan doa, harapan, semangat, optimisme. Atmosfer yang menyejukkan.
Beberapa hari yang lalu, 97 siswa dari SMA ku, alhamdulillah, dinyatakan lolos pada SNMPTN undangan. Dan salah satu penerima ucaman selamat dengan warna hijau pada laman SNMPTN, alhamdulillah, aku. Aku senang, kelewat senang. Tapi enggan, enggan bahagia kelewatan di antara teman-temanku yang belum jalannya lewat undangan.
Ingin rasanya tertawa lega dengan setiap kawanku waktu itu. Jadi, sampai saat ini kita sudah maen untuk yang kesekian kalinya. Maen Oracle dan Earth Panda. Pake False Promise nglempari batu, nyilent, tanpa ada yang tahu.
Tapi, agaknya tertunda terlebih dahulu. Begitu pun akibat repotnya aku.
Beberapa hari lalu status dari temanku:
Langsung aku like. Sebuah status yang mengisyaratkan agar kita tak terbutakan oleh kebahagiaan orang lain dan menjadi seseorang yang iri hati. Sehingga membuat kebahagiaan sendiri yang sebenarnya tinggal sejengkal dari genggaman, menjauh bersenti-senti dari tangan.
Tapi momentum ini benar-benar membuat aku bangga. Akan diriku, dan terlebih pada teman-temanku. Yang dengan ajaibnya, sehari-hari, di Facebook, Twitter, maupun sosmed lainnya, selalu teraliri mantra. Agar tidak lekas kecewa, agar tidak mudah putus asa, agar tetap berusaha, dan yang paling penting percaya. Dengan solidnya kami semua menalikan sebuah ikatan untuk berjuang bersama. Jangan sampai kami, walau seorang saja, terperangkap jurang ketakberdayaan. Akibat kekecewaan, keputusasaan, dan yang paling parah ketakpercayaan.
Kita semua tahu bahwa untuk berenang ke tepian, sebelumnya kita harus menaiki rakit ke hulu. Ini berarti memang selalu ada tahap struggling sebelum mendapat tujuan akhir. Selalu harus berjuang jika akhirnya inginkan senang. Dan detik ini, sebuah tanjakan sedang kita daki sebelum berlari dalam turunan. Aku berjuang akan registrasi, sebagian berjuang memilih mana universitas yang akhirnya diambil, sebagian lagi selalu berjuang menghadapi sbm.
Kita semua sedang berjuang, kita semua jugalah yang nantinya diberi hasil yang memuaskan.
Begitulah Keadilan Allah, yang membuat "kita semua sama-sama... " :D
Bagaimana pun kita membidik tujuan dan kalau bisa sssshhh dor! tepat sasaran.
Semoga memberikan pandangan.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
aaaaw statuskuuuh :')
ReplyDeleteokeeeh. on fire nih (y)
siap sistaa :)
Deletekita semua emang harus keringetan dulu kok . . .